3 TIPS ANAK HAFAL QUR’AN DENGAN MUDAH DAN MENYENANGKAN

Al-Qur’an terjaga kemurniannya hingga saat ini, salah satunya adalah karena banyaknya penghafal
ayat dan kandungannya. Padahal, jarak zaman kita sekarang dengan saat Qur’an diturunkan adalah
ribuan tahun. Para penghafal Qur’an dari generasi ke generasi terbukti mampu menjaga kemurnian
isi Al-Qur’an persis seperti firman Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah Muhammad saw.
Karenanya, sangat penting untuk selalu melahirkan penghafal Qur’an di setiap generasi.
pixabay quran
Sumber: pixabay.com

Selain menjaga kemurnian kandungannya, dengan menghafalkan Al-Qur’an seseorang juga akan
mendapatkan banyak keutamaan baik di dunia maupun di akhirat. Dari beberapa sabda Nabi
Muhammad saw disebutkan diantara keutamaan tersebut adalah Allah meninggikan derajat para
penghafal Qur’an dan orangtuanya kelak di akhirat. Para penghafal Qur’an juga akan mendapatkan
syafaat di hari akhir nanti.

Menghafalkan Qur’an sebaiknya mulai dibiasakan sejak kecil. Pada usia emas yaitu 0-8 tahun
terutama, anak-anak sedang mengalami proses perkembangan otak yang luar biasa. Saat itu, mereka
lebih cepat menangkap dan merekam informasi yang masuk ke otak. Karenanya, memasukkan ayat
Al-Qur’an dalam otak mereka, akan membuat Al-Qur’an lebih mudah dan cepat masuk dalam
ingatan jangka panjang mereka.

Berikut ini adalah tips praktis yang dapat Anda terapkan di rumah, agar anak dapat menghafalkan Al-
Qur’an dengan mudah dan menyenangkan :

1. BIASAKAN INTERAKSI DENGAN AL-QUR’AN SEJAK DINI

Interaksi dengan Al-Qur’an dapat dimulai sejak bayi di dalam kandungan. Perdengarkan
bacaan dengan rutin selain membiasakan bayi berinteraksi dengan Al-Qur’an juga dapat
menstimulus perkembangan otak dan inderanya, sama seperti ketika bayi diperdengarkan
musik klasik. Sebaiknya bayi mendengarkan bacaan Qur’an dari orangtuanya sendiri, agar
bayi dapat mulai mengenali dan menciptakan ikatan dengan orangtuanya. Interaksi ini
kemudian dilanjutkan saat bayi sudah lahir. Saat paling baik memperdengarkan bacaan
Qur’an adalah saat bayi atau anak-anak dalam keadaan rileks, misalnya saat hendak lelap
tidur.Interaksi dengan Al-Qur’an ini berlanjut sesuai tahapan perkembangan anak. Jika ia
sudah mulai bisa berbicara, maka saatnya untuk mulai melatih ia melafalkan ayat Qur’an,
dan seterusnya. Mulailah dari surat-surat pendek terlebih dahulu karena akan lebih mudah
diingat dan dilafalkan oleh anak.

2. MENGHAFAL SAMBIL BERMAIN

Karena pada usia anak-anak aktivitas utama mereka adalah bermain, maka buatlah mereka
menghafalkan Qur’an sambil bermain. Caranya adalah dengan memasukkan hafalan Qur’an
tersebut dalam permainan. Misalnya, jika biasanya Anda melakukan tebak kata, maka
modifikasi permainan tersebut dengan tebak ayat atau menyambung ayat. Memanggil
kembali memori hafalan anak (recalling) juga dapat dilakukan dengan tebak gambar. Sajikan
gambar gajah misalnya, lalu minta ia menebak surat Al-Qur’an yang bercerita tentang gajah.
Untuk memperkuat memori hafalan anak, perlu juga untuk menyajikan media pembelajaran
yang dapat mendukungnya. Juz ‘amma bergambar, boneka menghafal, adalah beberapa
contohnya. Namun, Anda juga dapat membuat kreasi media sendiri sesuai kebutuhan anak.
Intinya, jangan sampai membuat proses menghafal Qur’an ini menjadi aktivitas berat yang
memaksa dan membosankan bagi anak. Jangan lupa untuk mengembangkan metode
menghafal ini sesuai perkembangan usia anak, dan siapkan selalu waktu khusus setiap hari
untuk anak menambah dan mengulang hafalannya.

3. MENCARI SINERGI DAN DUKUNGAN

Terakhir, jika Anda ingin anak Anda benar-benar menjadi penghafal Qur’an yang terjaga
hafalannya dan meraih prestasi dalam bidang hafalan Qur’an, maka menjalin kerjasama atau
sinergi dan dukungan dari eksternal adalah penting. Ini dapat dimulai dengan
mengikutsertakan anak Anda di TPQ (Taman Pendidikan Qur’an) terdekat dari rumah.
Pilihlah sekolah dengan visi dan misi yang sama dengan Anda dalam hal hafalan Qur’an,
sehingga dapat saling menguatkan. Anda juga dapat memasukkan anak Anda ke pesantren
khusus penghafal Qur’an setelah anak Anda siap secara mental dan usia.
Demikianlah, tiga tips praktis yang dapat dilakukan di rumah untuk membantu anak Anda menjadi
para penghafal Qur’an. Ingatlah selalu bahwa orangtualah yang berperan sentral dalam proses
pendidikan anak, termasuk menghafal Qur’an. Pihak eksternal lain hanyalah pendukung, bukan
pemain utama. Nah, selamat mencobanya di rumah!

(serbaulasan.com)
Previous
Next Post »